Hai … ^_^ “SELAMAT PAGI” itu kata-kata yang
selalu diucapkan saat aku sudah memasuki dunia kampus saat ini, segala macam
sapaan walaupun itu siang atau malam tetap disapa dengan “PAGI” *sambil
ditekankan gitu ngomongnya* tujuannya sih katanya supaya semangat terus seperti
saat kita di pagi hari. Tapi ga tau juga sih ampuh dikit kayanya yah hehe…
Kali ini saya akan memaparkan segala hal yang
menyangkut “ROKOK” pasti udah pada tau kan tapi supaya lebih jelas dan
kebetulan ini tugas dari universitas saya saat ini UNIVERSITAS WIDYATAMA
jurusan MANAJEMEN S1 mata kuliah KOMPUTER APLIKASI BISNIS jadi moga aja
bermanfaat yah >>>> Selamat Membaca ~~~~~~
PENGERTIAN
ROKOK
Rokok adalah
silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar
10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok
dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok
biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal
hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Zat Berbahaya dalam
Rokok
1.
Nikotin
Zat ini mengandung candu
bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus menghisap rokok
Pengaruh bagi tubuh
manusia :
- Menyebabkan kecanduan / ketergantungan
- Merusak jaringan otak
- Menyebabkan darah cepat membeku
- Mengeraskan dinding arteri
2. Tar
Bahan dasar pembuatan aspal
yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa menimbulkan iritasi bahkan kanker
Pengaruh bagi tubuh manusia :
- Membunuh sel dalam saluran darah
- Meningkatkan produksi lendir diparu-paru
- Menyebabkan kanker paru-paru
3. Karbon Monoksida
Gas yang bisa menimbulkan
penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat oksigen dalam tubuh.
Pengaruh bagi tubuh manusia :
- Mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen
- Menghalangi transportasi dalam darah
4. Zat Karsinogen
Pengaruh bagi tubuh manusia :
- Memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh
5. Zat Iritan
- Mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru
- Menyebabkan batuk
Zat-zat asing berbahaya
tersebut adalah zat yang terkandung dalam dalam ASAP ROKOK, dan ada 4000 zat
kimia yang terdapat dalam sebatang ROKOK, 40 diantaranya tergolong zat yang
berbahaya misalnya : hidrogen sianida (HCN) , arsen, amonia, polonium, dan
karbon monoksida (CO).
Sejarah
Rokok
Sejarah
rokok dimulai dari mengunyah tembakau & mengisap tembakau melalui sebuah
pipa yg dilakukan warga asli benua Amerika (Maya, Aztec & Indian) sejak
1.000 tahun sebelum masehi. Mereka melaksanakan tradisi membakar tembakau yg
bertujuan untuk menunjukkan persahabatan & persaudaraan saat beberapa suku
yg berbeda berkumpul, serta sebagai ritual pengobatan. Tak lama satelah itu kru
Columbus membawa tembakau beserta tradisi mengunyah & membakar lewat pipa
ini ke “peradaban” di Inggris.
Namun yg lebih berperan adalah seorang diplomat
& petualang perancis-lah yg menyebarkan popularitas rokok di seantero
Eropa, orang ini adalah Jean Nicot, istilah nikotin yg kita ketahui selama ini
berasal dari kata (Nicot).Tetapi ada catatan sejarah rokok yg lain bahwa
tradisi rokok & merokok yg lebih tua berasal dari Turki semenjak periode
dinasti Ottoman.
Setelah
permintaan tembakau mengalamai kenaikan & lonjakan di Eropa, budidaya
tembakau mulai dipelajari dengan serius terutama tembakau Virginia yg ditanam
di Amerika. John Rolfe adalah orang pertama yg berhasil menanam tembakau dlm
skala besar, yg kemudian diikuti oleh perdagangan & pengiriman tembakau
dari AS ke Eropa.
Sejarah
rokok di Indonesia muncul pada tahun 1880 , Haji Jamahri dari Kudus adalah
orang yg pertama kali meramu tembakau dengan cengkeh. Tujuan awalnya adalah
mencari obat penyakit asma yg dideritanya, namun pada akhirnya rokok racikan
Jamahri menjadi terkenal. Istilah Kretek adalah sebutan khas untuk menamai
rokok asal Indonesia, istilah ini berasal dari bunyi rokok saat disedot yg
diakibatkan oleh letupan cengkeh yg berbunyi kretek.
Dari
anggapan sebagai obat penyembuh, lambang persahabatan & persaudaraan, rokok
kemudian berkembang menjadi simbol kejantanan pria. Hal ini ditandai sejak
dijadikannya rokok sebagai ransum wajib setiap prajurit saat Perang Dunia
Pertama. Karena fakta rokok berbahaya bagi kesehatan belum terbukti, rokok pada
jamannya pernah diiklankan dengan menggunakan beragam model, dari bayi hingga
dokter, tetapi sekarang ini fakta rokok yg berbaya terhadap kesehatan telah
dibenarkan oleh medis, sehingga dampaknya memang sekarang hampir tidak ada
iklan yg muncul tentang rokok.
Dari
catatan sejarah umumya disimpulkan bahwa yang kali pertama memperkenalkan
tembakau ke Nusantara adalah Belanda. Tepatnya ketika ekspedisi pimpinan
Cornelis de Houtman mencapai Banten pada 1596. Tidak jelas dengan cara apa
tembakau di konsumsi saat itu, namun 10 tahun setelahnya mulai menyebar isu
bahwa merokok merupakan aktivitas populer di kalangan elit Banten.
Salah
satu bukti awal yang menunjukkan bahwa tembakau telah dikonsumsi di pulau Jawa
dapat ditemukan di Kartasura. Dikisahkan bahwa Raja Amangkurat I (1646-1677)
biasa menikmati rokok dengan pipa sambil ditemani oleh 30 pelayan wanitanya.
Namun
bukan sejarah jika tidak dilingkupi mitos. Sebuah legenda percintaan klasik
menyertai kelahiran rokok di Indonesia sehingga membuatnya menjadi sebuah fenomena
kultural ketimbang semata-mata sebuah komoditas di pasar. Seperti akan kita
lihat nanti, akar kultural rokok ini tidak pernah lepas meskipun industri rokok
telah mencapai level masif seperti sekarang.
Manfaat Merokok
- Menurut Woodrow Wyatt, peneliti dari Inggris dalam artikel yang di muat di The Times (Juli 1994), orang merokok di Glasgow tidak lebih banyak dari mereka yang ada di Bournemouth (kota sebelah selatan Glasgow). Tapi ternyata angka penderita penyakit jantung di Glasgow lebih banyak dari pada di Bournemouth.
- Orang Yunani yang mendapat subsidi tembakau dari Uni Eropa, merupakan perokok terberat di dunia, namun angka rata-rata penderita kanker wanita terendah dan terendah kedua bagi pria. Demikian pula untuk penyakit jantung dan pernafasan, sangat sedikit. Hal ini di sebabkan orang Yunani banyak mengkonsumsi ikan dan minyak zaitun yang mengandung lemak tak jenuh ganda.
- Seorang ahli THT ternama di AS mengatakan, bahwa ia menyarankan pada mantan perokok yang terserang batuk, untuk menghisap dua batang rokok sehari, dan hal itu menyembuhkan mereka.
- Dr. James Le Fanu di AS menulis: “Perokok mempunyai resiko 50% lebih sedikit terkena penyakitalzheimer (pikun), dan banyak perokok yang mempunyai perlindungan lebih banyak dari penyakit ini.” The New England Journal of Medicine tahun 1985 menulis, para perokok yang terkena kanker endometrik kandungan 50% lebih sedikit daripada nonperokok.
- Menurut artikel di Journal of The American Medical Association, penyakit kanker usus dan ulcerative, 30-50% lebih besar berpotensi menyerang nonperokok.
- The American Government’s Health and Nutrition Examination Survey, menemukan kemungkinan osteoarthritis menyerang perokok berat 5 kali lebih kecil daripada nonperokok.
- Menurut Prof. Petrus Budi Santoso, rokok bisa menolong manusia dari terkaman parkinson (sindrom yang membuat organ tubuh bergetar liar dan susah di kontrol). Sebab, dalam rokok terdapat nikotin yang dapat menghambat berkurangnya sel-sel di otak, yang mengakibatkan gangguan pada saraf. Ahli penyakit saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu mengaku pernah meneliti dampak nikotin terhadap parkinson pada tahun 1987. Ia meneliti 100 pria perokok dan 100 pria tak merokok, yang semuanya penderita parkinson. Mereka rata-rata berusia di atas 50 tahun. “Ternyata mereka yang perokok tidak cepat parah penyakitnya,” katanya.
- Di Inggris, pada akhir perang dunia ke dua, penderita jantung mengalami penurunan secara drastis padahal jumlah perokok waktu itu sangat tinggi.
Selama ini rokok di cap sebagai biang kerok dari berbagai
jenis penyakit horor. Para ahli kedokteran pun tidak berani membuktikan
kemungkinan doktrin itu salah. Sejauh ini memang di perlukan satu studi yang
seimbang dan objektif mengenai apa yang menyebabkan sakit, termasuk keuntungan
dan kerugian merokok.
Selain manfaat diatas ternyata Rokok Sumbang Pendapatan Iklan
Terbesar
JOGJA-Dinas Pendapatan Daerah dan Pengelolaan Keuangan
(DPDPK) Kota Jogja mencatat iklan rokok mendominasi pendapatan Pemkot Jogja di
sektor reklame. Pendapatan yang didapatkan dari iklan tersebut mencapai Rp1
miliar.
Staf Seksi Pendaftaran dan Pendataan Bidang
Pajak Daerah DPDPK Kota Jogja Tuparman mengatakan kontribusi iklan rokok telah
menyumbang 20% pendapatan dari sektor reklame. Pada 2012, Pemkot berhasil
mengumpulkan pemasukan sebesar Rp6,3 miliar dari sektor reklame, yang artinya
untuk rokok menyumbang lebih dari Rp1 miliar per tahun.
“Pendapatan dari sektor rokok memang lebih
besar dari sektor lainnya, karena tarif iklanya lebih mahal. Misalnya pasang
iklan dengan billboard bisa sampai Rp60juta-Rp75 juta, iklan lainnya paling
hanya Rp15 juta,” katanya, Jumat (22/2/2013).
Tuparman menyatakan, dalam sebulan rata-rata
ada satu hingga tiga perusahaan yang mengiklankan rokok. Tren tesebut relatif
stabil, kendati saat ini hanya merk tertentu yang mendominasi periklanan rokok.
Sementara Kepala Bidang Pajak DPDPK Tugiarta
mengatakan, tarif iklan rokok memang paling mahal karena menyangkut kesehatan
masyarakat. Tarif menjadi lebih mahal bila dipasang di tempat strategis seperti
di area Jalan Laksda Adi Sutjipto atau Abu Bakar Ali.
Namun, pendapatan dari sektor ini
diperkirakan bakal melorot bila Pemerintah Kota dan DPRD sepakat mengatur iklan
rokok dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Bahaya Rokok
1.
Penyakit jantung
Rokok menimbulkan
aterosklerosis atau terjadi pengerasan pada pembuluh darah. Kondisi ini
merupakan penumpukan zat lemak di arteri, lemak dan plak memblok aliran darah
dan membuat penyempitan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan penyakit jantung.
Jantung harus bekerja lebih
keras dan tekanan ekstra dapat menyebabkan angina atau nyeri dada. Jika satu
arteri atau lebih menjadi benar-benar terblokir, serangan jantung bisa terjadi.
Semakin banyak rokok yang
dihisap dan semakin lama seseorang merokok, semakin besar kesempatannya
mengembangkan penyakit jantung atau menderita serangan jantung atau stroke.
Risiko terkena pneumonia, emfisema dan bronkitis kronis meningkat karena
merokok. Penyakit ini sering disebut sebagai penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK).
Penyakit paru-paru ini dapat
berlangsung dan bertambah buruk dari waktu ke waktu sampai orang tersebut
akhirnya meninggal karena kondisi tersebut. Orang-orang berumur 40 tahun bisa
mendapatkan emfisema atau bronkitis, tapi gejala biasanya akan*jauh lebih buruk
di kemudian hari, menurut American Cancer Society.
3.
Kanker paru dan kanker lainnya
Kanker paru2 sudah lama
dikaitkan dg bahaya rokok, yang juga dapat menyebabkan terhadap kanker lain
seperti dari mulut, kotak suara atau laring, tenggorokan dan kerongkongan.
Merokok juga dikaitkan dengan kanker ginjal, kandung kemih, perut pankreas,
leher rahim dan kanker darah (leukemia).
4.
Diabetes
Merokok meningkatkan resiko
terjadinya diabetes, menurut Cleveland Clinic. Rokok juga bisa naik menyebabkan
komplikasi dari diabetes, seperti penyakit mata, penyakit jantung, stroke,
penyakit pembuluh darah, penyakit ginjal dan masalah kaki.
5.
Impotensi
Rokok merupakan faktor
resiko utama untuk penyakit pembuluh darah perifer, yang mempersempit pembuluh
darah yang membawa darah ke seluruh bagian tubuh. Pembuluh darah ke p3nis
kemungkinan juga akan terpengaruh karena merupakan pembuluh darah yg kecil
& dapat mengakibatkan disfungsi ereksi/impoten.
6.
Menimbulkan Kebutaan
Seorang yang merokok
menimbulkan meningkatnya resiko degenerasi makula yaitu penyebab kebutaan yang
dialami orang tua. Dalam setudi yg diterbitkan dalam 'Archives of
Ophthalmology' pada tahun 2007 menemukan yaitu orang merokok empat kali lebih
mungkin dibanding orang yang bukan perokok untuk mengembangkan degenerasi
makula, yg merusak makula, pusat retina, dan menghancurkan penglihatan sentral
tajam.
7.
Penyakit mulut
Penyakit mulut yang
disebabkan oleh rokok antara lain kanker mulut, kanker leher, penyakit gigi,
penyakit pada gigi dan nafas.
8.
Gangguan Janin
Merokok berakibat buruk
terhadap kesehatan reproduksi dan janin dalam kandungan dan kehamilan, termasuk
infertilitas (kemandulan), keguguran, kematian janin, bayi lahir berberat badan
rendah, dan sindrom kematian mendadak bayi.
9.
Gangguan Pernafasan
Merokok meningkatkan risiko
kematian karena penyakit paru kronis hingga sepuluh kali lipat. Sekitar 90%
kematian karena penyakit paru kronis disebabkan oleh merokok.
Selain itu ada masalah kesehatan karena rokok yang
jarang dipublikasikan
Berdasarkan penelitian banyak dampak kesehatan yang diakibatkan
oleh rokok. berikut efek samping akibat rokok yang jarang dipublikasikan, mulai
dari ujung rambut sampai ujung kaki.
- RAMBUT RONTOK,
- KATARAK,
- KULIT KERIPUT,
- KANKER KULIT,
- HILANGNYA PENDENGARAN,
- OSTEOPOROSIS (tulang menjadi lebih mudah patah/retak),
- KARIES (keseimbangan kimiawi dalam mulut, membentuk plak yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning),
- EMPHYSEMA (pelebaran dan rusaknya kantung udara oada paru yang menurunkan kapasitas paru-paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan CO2),
- PENYAKIT JANTUNG,
- KANKER,
- DISKLORI JARI-JARI (jari-jari dan kuku warna kuning dan kecoklatan),
- TUKAK LAMBUNG,
- KANKER UTERUS,
- PSORIASIS (Berkembangnya psosiasis/inflamasi noncotageous pada kulit yang menyisakan bercak merah berair dan gatal),
- PENYAKIT BEURGER (matinya sel tubuh).
Beginilah
Potret Wajah Para Perokok
Bahaya rokok yang merusak jantung, paru, otak sudah
banyak diketahui orang. Tapi tanpa disadari, efek merokok juga membuat orang
buruk rupa dan tampak lebih tua.
Meski
memiliki usia yang sama, wajah sepasang saudara kembar akan tampak berbeda bila
salah satunya adalah perokok.
Penduduk RI Bakal Melempem 15 Tahun Lagi Karena Rokok
Jakarta,
Sekitar 15 tahun lagi, jumlah penduduk usia produktif di Indonesia jauh lebih
banyak dibanding penduduk tak produktif. Tapi kualitas usia produktif ini akan
melempem jika para pemudanya sudah teracuni rokok.
Agar
‘bonus demografi’ usia produktif ini dapat tercapai adalah mengoptimalkan
pendidikan dan kesehatan.
Tenaga
kerja yang produktif akan dapat terserap secara optimal di pasar kerja jika
memiliki pendidikan dan ketrampilan yang dibutuhkan. Hal ini sulit tercapai
jika calon tenaga kerja produktif sudah teracuni oleh rokok.
Konsumsi
rokok diketahui merupakan salah satu faktor risiko berbagai macam penyakit
seperti penyakit jantung, paru-paru, kanker dan sebagainya.
“Jika
konsumsi rokok tidak dihentikan mulai dari sekarang, dalam 10 tahun lagi dampak
buruk rokok akan menimpa tenaga kerja produktif. Tenaga kerja yang
sakit-sakitan akan menurunkan produktivitas nasional yang pada akhirnya akan
mengancam bonus demogarfi,” kata Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS,
DTM&H, DTCE, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan dalam acara diskusi mengenai Konsumsi Rokok Mengancam Bonus
Demografi di Hotel Atlit Century Park Senayan, Rabu (14/6/2012).
Jika
melihat kondisi di lapangan, kekhawatiran ini bisa menjadi kenyataan karena
jumlah generasi muda yang merokok semakin banyak. Data Riset Kesehatan Dasar
tahun 2007 menemukan bahwa saat ini jumlah perokok remaja berusia 15-19 tahun
ada sebanyak 4,2 juta jiwa. Jumlah ini mengalami kenaikan 2 kali lipat dari
tahun 1995.
Padahal,
15 tahun lagi remaja-remaja ini akan memasuki pasar kerja. Dengan perilaku tak
sehatnya ini, maka di tahun 2027 remaja perokok berisiko tinggi terkena
penyakit yang terkait dengan merokok seperti kanker, stroke dan serangan
jantung.
“Umur
orang mulai merokok dari tahun ke tahun semakin muda. Jumlah perokok muda yang
merokok juga semakin banyak. Di antara 10 orang yang kecanduan merokok, hanya 2
yang berhasil berhenti merokok,” kata Abdillah Ahsan, SE, MSE., Peneliti dari
Lembaga Demografi FEUI.
Tak
hanya berisiko menyebabkan penyakit berbahaya, rokok juga merupakan pintu
menuju penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Penelitian yang pernah dilakukan
BNN menemukan bahwa 90% orang yang kecanduan narkoba berawal dari kebiasaan
merokok.
Bonus
Demografi
‘Bonus
Demografi’ adalah suatu kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif, yaitu
penduduk yang berusia 15-64 tahun, di suatu negara jauh lebih besar
dibandingkan dengan penduduk usia tak produktif. Fenomena ini hanya terjadi 1
kali dalam sejarah suatu penduduk.
Sebagai
contoh, rasio ketergantungan penduduk tahun 1955 mencapai 81. Artinya, 100
penduduk produktif menanggung 81 orang penduduk tak produktif. Perbandingan ini
akan terus menurun hingga level terendah, yaitu 44 yang diperkirakan akan
terjadi pada tahun 2020 – 2030.
Penurunan
rasio ini disebabkan menurunnya jumlah anak yang dimiliki keluarga di
Indonesia, sehingga beban yang ditanggung penduduk produktif makin sedikit.
“Kondisi ini
harus dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah, sehingga jumlah penduduk yang
produktif tadi dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menggerakkan roda
perekonomian,” kata Prof Tjandra.
Cara Berhenti Merokok
1.
Niat yang sungguh-sungguh untuk berhenti
merokok.
2.
Belajar membenci rokok
3.
Bergaullah dengan orang yang tidak
merokok
4.
Sering-sering pergi ke tempat yang
ruangannya ber-AC
5.
Pindahkan semua barang-barang yang
berhubungan dengan rokok.
6.
Jika ingin merokok, tundalah 10 menit
lagi.
7.
Beritau teman dan orang terdekat kalau
kita ingin berhenti merokok.
8.
Kurangi jumplah merokok sedikit demi
sedikit.
9.
Hilangkan kebiasaan Bengong atau
menunggu.
10. Sering-seringlah pergi ke rumah sakit, agar tau pentingnya kesehatan.
11. Cari pengganti rokok, misalnya permen atau gula.
12. Coba dan coba lagi jika masih gagal.
Semoga informasi tentang Bahaya Merokok atau Bahaya Rokok diatas bisa memeberikan kita
pencerahan dan pemahaman yang lebih baik tentang dampak bahaya rokok.